Memahami perkembangan emosi remaja harus dimulai dari definisi dasarnya. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Kata remaja, menurut Santrock (2012) berasal dari kata latin adolescence yang berarti individu telah tumbuh dan berkembang menjadi remaja. Berbagai pendapat membahas tentang batasan usia remaja. Steinberg (2002) membaginya dalam tiga kategori yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja madya (15-18 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun).
Emosi yang menggebu-gebu ini adakalanya menyulitkan, baik bagi si remaja maupun bagi orangtua/ orang dewasa di sekitarnya. Namun emosi yang menggebu-gebu ini juga bermanfaat bagi remaja dalam upayanya menemukan identitas diri. Reaksi orang-orang di sekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi si remaja untuk menentukan tindakan apa yang kelak akan dilakukannya. Menurut Hude (2006) “bahwa emosi adalah suatu gejala psikologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku, serta dalam bentuk ekspresi tertentu”.
Perubahan emosional pada remaja merupakan bagian dari perjalanan anak menuju kedewasaan. Orang tua tentu memiliki peran besar dalam membantu anak mengembangkan emosinya. Hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman sangat penting untuk perkembangan emosional anak.
Dan tak lupa menghaturkan terimakasih juga kepada narasumber Ibu Dr. IGAA Noviekayati, M.Si, Psikolog atas berkenannya membagikan ilmunya yang bertema Menghadapi Perkembangan dan Emosi Remaja pada hari Sabtu, 23 September 2023.