Pentingnya Bermain Bagi Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

(Image by jcomp on Freepik)

Pendidikan anak usia dini memiliki peran penting dalam aspek perkembangan dan pembentukan karakter pada anak. Karena pada tahapan pendidikan ini, anak masih berada pada fase usia 0-6 tahun yang merupakan masa emas (golden age), dimana pada masa emas ini adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak. Anak pada usia ini seperti ‘spon’ yang mudah sekali dalam menyerap informasi dari lingkungan dengan cepat dan sebaliknya jika pengoptimalan proses tumbuh kembang tersebut tidak mendapat perhatian dan penanganan dengan tepat akan berakibat kurang baik pada masa mendatang. Anak usia dini merupakan individu yang sedang berada pada fase perkembangan eksplosif, anak akan mencapai  perkembangan optimal sesuai indikator perkembangan pada usia tersebut jika mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan tahapan usianya.

Salah satu hal penting dalam tahapan perkembangan anak adalah perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan suatu perkembangan yang sangat komprehensif berkaitan dengan kemampuan berpikir pada anak yang terjadi melalui urutan yang berbeda. Kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa merupakan suatu proses berpikir  (Indarwarti, 2017; Kasumayanti & Elina, 2018). Dimana dalam proses perkembangannya anak akan dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan pengetahuannya melalui penggunaan media dan dilaksanakan secara terus-menerus seiring usia perkembangannya sebagai suatu proses perkembangan kognitif.

Sedangkan bermain adalah kegiatan yang paling digemari oleh anak-anak. Oleh karena itu adalah menjadikan hal penting suatu kegiatan bermain menjadi media pembelajaran perkembangan kognitif anak usia dini. Dimana, perkembangan kognitif pada anak dapat diarahkan  pada pengembangan Auditoric, Visual, Tactile, Kinesthetic, Arithmetic, Geometric, dan Science.  Melalui  suatu kegiatan permainan dapat memberikan stimulasi bagi perkembangan kognitifnya, dimana melalui permainan anak-anak dapat belajar  dan  mempraktekkan  cara  berpikir,  merasakan dan  bertindak. 

Macam-Macam Permainan Yang Bisa Memberikan Stimulasi Bagi Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini

  • Pengembangan Auditorik

(Image by jcomp on Freepik)

Pengembangan Auditorik pada anak usia dini merupakan pengembangan yang lebih    ditekankan pada pengembangan  kemampuan  anak  usia  dini  dalam kemampuannya untuk mendengar, dimana pengembangan ini melalui proses menerima kumpulan suara benda, kosa kata atau kalimat yang memiliki makna  dalam  topik  tertentu.  Tujuannya adalah anak memperoleh   informasi   dan   dapat   berinteraksi   dengan   lingkungan. Kemampuan   mendengar   anak   usia   dini   merupakan kemampuan utama dalam  proses  mempelajari  suatu  pengetahuan.  Anak  yang mempunyai kemampuan  mendengar dengan  baik,  maka anak  mudah  mengerti dan menerima maksud dan membuat penafsiran tentang sesuatu hal (Mujibdan Rahmawati,  2012). Kemampuan  ini  berhubungan  dengan  bunyi  atau  indera pendengaran anak. Kemampuan yang dikembangkan, antara lain, mendengarkan atau menirukan bunyi yang didengar sehari-hari, mendengarkan nyanyian  latunan  ayat  suci  Al  Quran,  atau  syair  dengan  baik,  mengikuti perintah lisan sederhana, mendengarkan dongeng dengan baik, mengungkapkan kembali cerita sederhana, menebak lagu atau apresiasi musik, mengikuti  ritmik  dengan  bertepuk,  mengetahui  asal  suara  dan  mengetahui nama  benda  yang  dibunyikan. Sedangkan kemampuan  mendengar  anak  usia  dini  memiliki beberapa  tingkatan (Mujib dan Rahmawati,   2012),  di  antaranya : 1)  Mendengar  bunyi-bunyi kata  tanpa  membekas  dalam  pikiran, 2)  Mendengar  setengah-setengah, 3) Mendengar   dengan   mulai   merangkai   idea   atau   pengetahuan.

Contoh  permainan  pengembangan  auditorik  anak  usia  dini  adalah  menebak bunyi.

Pengembangan visual anak usia dini merupakan pengembangan yang lebih ditekankan pada kemampuan  yang  berhubungan dengan  penglihatan,  pengamatan,  perhatian,  tanggapan  dan persepsi  anak terhadap  lingkungan  sekitarnya. Kemampuan  yang  dikembangkan  antara  lain: mengenali  benda-benda  yang  ada  disekitar  lingkungannya; membandingkan benda-benda dari yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks; mengetahui benda dari ukuran, bentuk, atau dari warnanya; mengetahui adanya benda yang hilang apabila ditunjukkan sebuah gambar yang belum sempurna atau janggal; menjawab pertanyaan tentang sebuah gambar seri dan atau lainnya; menyusun potongan  teka-teki  mulai  dari  yang  sederhana  sampai  ke  yang  lebih  rumit; mengenali  namanya  sendiri  bila  tertulis  dan  mengenali  huruf, angka  dan warna.

  • Pengembangan Taktil
Image by prostooleh on Freepik

Pengembangan taktil anak usia dini pengembangan yang ditekankan pada kemampuan  yang  berhubungan dengan    indera    peraba    (tekstur)    anak    usia    dini. Kemampuan yang dikembangkan,  antara  lain: mengembangkan  kesadaran  akan indera sentuhan, mengembangkan kesadaran  akan  berbagai tekstur, mengembangkan  kosa  kata untuk  menggambarkan  berbagai  tekstur  seperti  tebal-tipis,  halus-kasar,  panas-dingin, dan tekstur kontras lainnya, bermain di bak pasir, bermain air, bermain dengan plastisin, menebak dengan meraba tubuh teman, meraba dengan kertas amplas, meremas kertas koran dan meraup biji-bijian.

  • Pengembangan Kinestetik

(Image by frimufilms on Freepik)

Pengembangan kinestetik anak usia dini, yaitu kemampuan    yang berhubungan  dengan  kelancaran  gerak  tangan  atau  keterampilan  atau  motorik halus  anak  usia  dini  yang  mempengaruhi  perkembangan  kognitif.  Tujuan  dari pengembangan  ini  adalah  mengkoordinasikan  keseimbangan,  kekuatan  dan kelenturan otot-otot tubuh. Cara  lain  yang dikembangkan untuk anak usia dini adalah  menjiplak  huruf-huruf  geometri,  melukis  dengan  cat  air,  menjahit dengan  sederhana,  merobek  kertas  koran,  menciptakan  bentuk-bentuk  dengan balok,  membuat  gambar  sendiri  dengan  berbagai  media,  menjiplak  bentuk lingkaran,  bujur  sangkar,  segitiga  atau  empat  persegi  panjang,  memegang  dan menguasai  sebatang  pensil,  menyusun  atau  menggabungkan  potongan  gambar atau teka-teki  dalam  bentuk  sederhana,  mampu  menggunakan  gunting  dengan baik,  dan  mampu  menulis,  melukis  dengan  jari  (finger painting),  melukis dengan  cat  air, mewarnai  dengan  sederhana,  menggunting,  menjiplak,  berlari, melompat dan lain-lain

  • Pengembangan Aritmatika
Boy doing some mathematical exercises

(Image by gpointstudio on Freepik)

Pengembangan Aritmatika anak usia dini merupakan pengembangan kognitif yang diarahkan   untuk   kemampuan matematika atau kemampuan  berhitung  atau  konsep  berhitung  permulaan. Kemampuan  yang  dikembangkan tersebut antara  lain,  mengenali  atau  membilang angka,  menyebut  urutan  bilangan,  menghitung  benda,  mengenali  himpunan dengan  nilai  bilangan  berbeda,  memberi  nilai  bilangan  pada  suatu  himpunan benda,  mengerjakan  atau  menyelesaikan  operasi  penjumlahan,  pengurangan, dengan menggunakan konsep dari kongkrit ke abstrak, menghubungkan konsep bilangan  dengan  lambing  bilangan,  dan  menciptakan  bentuk  benda  sesuai dengan konsep bilangan.

Beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  oleh  orang  tua  sebelum mengajarkan matematika pada anak-anak, terutama pada anak usia dini adalah: 1)   Matematika   itu   bukanlah   hanya   sekedar   berhitung   angka-angka,   2) Matematika  adalah  bagian  dari  kehidupan  sehari-hari  dan  bukanlah  sesuatu yang  abstrak,  3)  Untuk  membuat  anak  usia  dini  cinta  matematika,  orangtua tidak  boleh  takut  pada  matematika,  4)  Belajar  tidak  harus  dipisahkan dari bermain.

  • Pengembangan Geometri
Little Asian girl playing with plastic cubes

(Image by pressfoto on Freepik)

Pengembangan Geometri anak usia dini merupakan pengembangan yang ditekankan pada kemampuan yang berhubungan dengan  konsep  bentuk  dan  ukuran.  Adapun  kegiatan  yang  dilakukan  antara lain:  1)  Mengukur  benda  dengan  sederhana,  2)  Menggunakan  bahasa  ukuran seperti  besar,  kecil,  panjang  pendek,  tinggi,  rendah,  3)  Mencipta  bentuk geometri   dan   lain-lain,   4)   Memilih   benda   menurut   warna,   bentuk   dan ukurannya,  5)  Mencocokkan  benda  menurut  warna,  bentuk  dan  ukurannya,  6) Membandingkan  benda  menurut  ukurannya  besar-kecil,  panjang-lebar,  tinggi-rendah,  7)  Mengukur  benda  secara  sederhana,  8)  Mengerti  dan  menggunakan bahasa   ukuran,   seperti   besar-kecil,   tinggi-rendah,   panjang-pendek,   dan sebagainya, 9) Menyebut benda-benda yang ada di kelas sesuai dengan bentuk geometri,     10)     Mencontoh     bentuk-bentuk     geometri,     11)     Menyebut, menunjukkan,  dan  mengelompokkan  lingkaran,  segitiga,  dan  segiempat,  12) Menyusun  menara  dari  delapan  kubus,  13)  Mengenal  ukuran  panjang,  berat, dan isi, dan 14) Meniru pola dengan empat kubus.

  • Pengembangan Sains Permulaan

(Image by Freepik)

Pengembangan Sains  Permulaan anak usia dini merupakan pengembangan kognitif yang ditekankan pada kemampuan   yang berhubungan   dengan   berbagai   percobaan   atau   demonstrasi   sebagai   suatu pendekatan    secara Saintifik atau  Logis.  Hakikat  pengembangan  sains  adalah kegiatan  belajar  sambil  bermain  yang  menyenangkan  dan  menarik  melalui pengamatan, penyelidikan dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang segala sesuatu yang ada di dunia sekitar. Pengembangan sains  secara  umum  bertujuan  agar  anak  mampu  secara  aktif  mencari  informasi mengenai  apa  yang  ada  di  sekelilingnya. Sedangkan  secara  khusus  permainan sains    bertujuan   agar   anak    memiliki   kemampuan    mengamati    berbagai perubahan  yang  terjadi,  melakukan  percobaan  sederhana,  melakukan  kegiatan mengklasifikasi, membandingkan, memperkirakan dan mengkomunikasikannya serta  membangun kreatifitas  dan  inovasi  pada  diri anak.   Adapun   kemampuan   yang   akan   dikembangkan,   antara   lain:   1) Mengeksplorasi  berbagai  benda  yang  ada  di  sekitar,  2)  Mengadakan  berbagai percobaan  sederhana,  dan  3)  Mengkomunikasikan  apa  yang  telah  diamati  dan diteliti.

Oleh : Basilia S.W

DAFTAR PUSTAKA.

Indarwarti, A. 2017. Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa

Metode. 109–118.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *